Wednesday, July 3, 2013

Efektifitas Manajemen Warna Warni Media


DOSEN :
Dr.ARASY ALIMUDIN,SE,MM


 
BAB I
PENGERTIAN MANAJEMEN DAN KONSEP STRATEGIS

1.1  Pengertian Manajemen Dan Konsep Strategis:
adalah merupakan perencanaan yang berorientasi pada jangkauan masa depan/ longterm yang jauh (visi), biasanya diatas lebih dari 1 tahun dan berskala besar.

Karena bersifat mendasar dan prinsipil, maka harus ditetapkan oleh keputusan pimpinan tertinggi (direksi maupun shareholder bahkan bisa juga owner/ pemilik).

Agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas.

Optimalisasi terhadap pencapaian tujuan menjadi tujuan utama/tujuan strategis dengan langkah-langkah jangka pendek (taktis/taktikal) yang bisa berubah-ubah tergantung situasi yang dihadapi (dalam rangka) untuk mencapai berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi tersebut.



BAB II
EFEKTIFITAS PENERAPAN MANAJEMEN STRATEGIK
DARI |WARNA WARNI| MEDIA




PROFILE 
                        Warna Warni Advertising telah berdiri sejak tahun 1975. Seiring sejalan dengan geliat tumbuhnya perekonomian di Indonesia saat itu, begitupun kami tumbuh bersama partner dan klien kami untuk menggapai keberhasilan bersama.
            Hingga kini, tidak terasa Warna Warni telah menghadirkan karya-karya berkualitas tinggi dan inovatif serta bercita rasa seni yang tinggi yang tersebar di berbagai wilayah strategis di Indonesia.
Ketepatan waktu, efektifitas, dan efisiensi menjadi prioritas kami dan fokus utama kami dengan partner dan klien sesuai dengan tekad untuk mencapai sukses bersama.

VISI
            Visi PT WarnaWarni yaitu Perluasan jaringan operasi dan divergensi layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin luas dan beragam
            Perluasan jaringan operasi dan divergensi layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin luas dan beragam.

MISI
            Misi PT WarnaWarni yaitu Pengukuhan dan peningkatan posisi sebagai pemain penting dalam bisnis advertising di tiap cabang melalui penekanan pada pencapaian kepuasan tertinggi bagi tiap pelanggan

STRATEGI
"Seiring sejalan dengan geliat tumbuhnya perekonomian di Indonesia saat itu, begitupun kami tumbuh bersama partner dan klien kami untuk menggapai keberhasilan bersama.
Hingga kini, tidak terasa Warna Warni telah menghadirkan karya-karya berkualitas tinggi dan inovatif serta bercita rasa seni yang tinggi yang tersebar di berbagai wilayah strategis di Indonesia.
            Ketepatan waktu, efektifitas, dan efisiensi menjadi prioritas kami dan fokus utama kami dengan partner dan klien sesuai dengan tekad untuk mencapai sukses bersama"
Merupakan strategi dari perusahaan advertising |WarnaWarni| Media.






           








 Penerapan strategi tersebut sebagai langkah |WarnaWarni| Media menjadi perusahaan advertising terbesar di Indonesia, masih belum efektif.
Yang mengakibatkan banyak titik-titik reklame (Billboard) yang kosong.
Banyak hal yang menyebabkan hal tersebut diantaranya:



#Harga penawaran masih Mahal:
ke klien yang lebih mahal, bila dibanding pesaing/kompetitor. Walaupun pekerjaannya bagus dengan kualitas yang super dan lokasi yang strategis/premium.






#Titik pulldown /diturunkan.
Dikarenakan kurangnya komunikasi dengan klien yang sudah menyewa. Sehingga titik tersebut sewanya tidak diperpanjang dan kosong hingga terpaksa harus dibongkar konstruksinya.

#Susahnya membuat titik baru.
Kendala dari pemilik lahan orang per orang/persil maupun regulasi dari pemerintah daerah. Contoh pemda yang susah dalam pengajuan ijin titik baru reklame yaitu Kota Surabaya dan Kabupaten Banyuwangi. Walaupun untuk pendirian bando reklame, |WarnaWarni| Media sudah mendapatkan ijin dari Pemkot Surabaya sebagai satu-satunya advertising yang bisa mendirikan bando reklame.

#Pro Kontra Regulasi Iklan Rokok:
Adanya PP No.19 Tahun 2013 pada pasal 16 ayat 2, yang menjadi polemik untuk iklan di media ruang bagi produsen rokok. Media iklan yang premium (sepertio giant billboard, JPO (Jembatan penyebrangan Orang) sampai megatron/videotron) yang ada di jalan protokol sebagian diisi oleh produk rokok.
Karena budget untuk media tersebut terbilang sangat besar. Jika PP tersebut efektif berlaku, maka sangat sulit memasarkan media yang sudah ada, kecuali operator seluler.
Sehingga Strategi yang sangat dibutuhkan adalah dengan mengerti kebutuhan pasar (dan lebih peka) terutama harga yang masih sangat mahal.
Serta, strategi dari Warna Warni Media: Ketepatan waktu, efektifitas, dan efisiensi menjadi prioritas kami dan fokus utama, bisa saja lama terwujud.

Jika tidak segera dievaluasi maka, WarnaWarni yang merupakan pioner dan terbesar saat ini di Surabaya, bisa jauh tertinggal dengan para pesaing-pesaingnya.




BAB III
KONDISI INTERNAL PERUSAHAAN
STRATEGIC ADVANTAGE PROFILE (SAP)

Faktor Intern
Strength / Weakness
Produksi
+ Memiliki printing sendiri, sehingga kualitas dan ketepatan waktu tayang reklame bisa tepat waktu dan tidak mengecewakan klien.
+ Baik Jakarta/Surabaya/luar Jawa, semua produksi di handle masing2 site. Bisa menghemat waktu dan ongkos kirim
- harga jadi vinyl (cover reklame) lebih mahal bila dibanding kompetitor walaupun printing milik sendiri
Marketing
+ Banyak dipercaya oleh klien2 besar, dan punya nama baik sejak tahun 1975.
+ Marketing lebih dituntut untuk solutif (terhadap kendala klien) walaupun persuasif juga sangat dibutuhkan.
-Fasilitas marketing untuk lobby klien, masih sangat perhitungan (misal biaya transport dan entertain).
-Bos juga kadang ikut pasang umpan (terutama untuk klien KAKAP), sehingga marketingnya hanya dapat TENGGIRI.
-Kurang support dan innovatif dari pimpinan bila dibanding kompetitor
Keuangan
+Keuangan tentunya sangat bagus (karena sistem kekeluargaan dari pihak Bos). Mengarah ke dinasti keluarga.
+Bidang usaha juga berkembang ke project Apartment dan Hotel, yang didapat dari keuntungan reklame
-Tidak disiplin perihal pajak, hingga sering bermasalah dengan pajak (eksternal).
-Kurang transparan terutama harga dasar reklame yang dijual, sehingga marketing tidak bisa pegang harga.
-Kesejahteraan karyawan masih rata-rata, hingga acara karyawan (staff day/ outbound/outing) masih menarik iuran dari karyawan. Berbeda dengan perusahaan lain yang tahu bahwa itu adalah hak dari karyawan.

Faktor Intern
Strength / Weakness
Personalia
+Terpisah dari kegiatan operational. (beda kantor). Sehingga bisa berada di posisi yang netral.
- Loyalitas karyawan rendah
-Regulasi/ aturan yang tidak jelas.
-Tidak menganut “Right Man On The Right Place’.
-Staff Personalia pun bisa menjual reklame, dengan note: Corporate Marketing.
-Sistem gaji yang tidak jelas antara potongan maupun bonus karyawan.
Budaya Perusahaan
- Corporet culture lemah.
- Kurang keakraban antara bagian.
-Tidak dinamis (cenderung statis) misal dalam pergaulan maupun sosialisasi.
-Pola kerja ABS (Asal Bapak Senang) masih ada. Cenderung feodalis.
Struktur Organisasi
+Ada pembagian pekerjaan yang jelas berdasar Job Description) masing-masing.
-Tidak jelas pembagian manajemen di intern keluarga owner.\
-Saling rebut klien dianatara pucuk pimpinan
Manajemen
+gaya manajemen puncak, yang terbuka 24 jam untuk sharing.
-masih terdapat orang lama yang tidak kreatif dan dinamis (cenderung statis).
-promosi jabatan yang hampir tidak ada.


Tanda: (+) berarti Strength sedangkan tanda () berarti Weakness.
Dalam SAP diatas terdiri dari 9(+) dan 20 ().
Ini berarti W lebihbanyak 11 poin dibandingkan dengan S.



Kuesioner Internal Factor Analysis Strategi,
 Untuk Mengetahui Kelemahan (Weaknes)

Faktor Strategis
Nilai
Bobot
Rating
Skor
PRODUKSI

4
0.44

1
0.44
MARKETING
4
0.44
1
0.44
KEUANGAN
3
0.33
2
0.66
PERSONALIA
1
0.11
4
0.44
BUDAYA PERUSAHAAN
1
0.11
4
0.44
STRUKTUR ORGANISASI
2
0.22
3
0.66
MANAJEMEN
2
0.22
3
0.66

Ukuran Pembobotan :         
         1 = Sedikit Penting                
         2 = Agak Penting
         3 = Penting
         4 = Sangat Penting

Ukuran Rating Kelemahan :
         1 = Sedikit Lemah
         2 = Agak Lemah
         3 = Lemah
         4 = Sangat Lemah 

 


BAB IV
ANALISA S.W.O.T
Dan Diagram S.W.O.T




IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)

FAKTOR STRATEGIS


NILAI

BOBOT
RATING
SKOR
Memiliki printing sendiri.
3
0.21
3
0.63
Meraih kepercayaan dari klien-klien besar terhadap penggunaan media advertising.
4
0.28
4
1.12
Banyak mempuyai titik premier di kota-kota besar Indonesia
4
0,4
4
1,6
Percepatan tayang iklan karena semua media reklame dimiliki sendiri
3
0,3
3
0,9
Mengendalikan biaya dan volume produksi terhadap target
3
0.21
2
0.42
Struktur Personalia yang berbeda dengan Operasional
2
0.14
2
0.28
Manajemen open share selama 24 Jam
2
0.14
2
0.28

21
2.09
20
5.23


                                  WEAKNESS/ KELEMAHAN    
FAKTOR STRATEGIS
NILAI
BOBOT
RATING
SKOR
Harga vinyl lebih mahal (Premium)
3
0.33
-3
-0,9
Innovasi yang kurang dikembangkan dalam perusahaan.
3
0.33
-3
-0.9
Pembayaran pajak reklame yang sering bermasalah.
3
0.33
-4
-1,32

9
0.99
-10
-3,12





EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary)




OPPORTUNITY/ KESEMPATAN
FAKTOR STRATEGIS
NILAI
BOBOT
RATING
SKOR
Bisnis Reklame di Indonesia terus bertumbuh.
4
0,4
4
1,6
Faktor gengsi/ prestige kepada klien yang menggunakan media iklan billboard, dan menambah nilai brand

3
0,3
3
0,9
Konsumen loyal terutama untuk titik strategis (Rokok/Operator Seluler).
3
0,3
4
1,2






10
1
11
3.7




THREAT/ ANCAMAN
FAKTOR STRATEGIS
NILAI
BOBOT
RATING
SKOR
Banyak perusahaan advertising menawarkan harga yang lebih kompetitif terhadap klien
4
0.25
-3
-0.75
Banyak perusahaan yang ingin mendirikan titik reklame di lahan sendiri (isidentil), sehingga pengelolaan oleh pemilik lahan sendiri
3
0.18
-3
-0.54
Tim marketing yang sangat mudah dibajak/ hijacked
3
0,18
-2
-0,32
Perda reklame yang selalu berubah terutama menyangkut kebijakan pemerintah daerah/pusat.
3
0,18
-4
-0,72

Permasalahan pajak yang bisa mengganggu kerjasama dengan klien

3
0.18
-4
-0.72

16
0,97
-13
-3.05





Identifikasi dari empat factor, yaitu :
IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)
EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary)
Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat (Ancaman):


STRENGHT:
  • WWM memiliki printing sendiri, yang mempermudah operational.
  • WWM meraih kepercayaan dari klien-klien besar terutama untuk kebutuhan media outdoor.
  • WWM memiliki nbanyak titik premier di kota-kota besar di Indonesia.
  • WWM mempuyai media reklame sendiri, sehingga percepatan tayang dari iklan klien bisa langsung dikerjakan.
  • Biaya dapat dikendalikan serta meningkatkan volume pencapaian target.
  • Struktur personalia berbeda dengan operasional baik untuk tempat berkantornya.
  • Manajemen dari WWM membuka pintu bagi karyawan (open share) selama 24 jam.
 WEAKNESS :
  • Harga cover vinyl lebih mahal bila dibandingkan competitor, walaupun memiliki printer sendiri.
  • WWM sangat kurang dalam  innovasi. Sehingga harus dikembangkan dalam perusahaan.
  • Pembayaran pajak reklame yang sering bermasalah, terutama untuk titik-titik dengan masa tayang lama dengan sepinya peminat menyebabkan pajak terus berjalan namun tanpa pendapatan. Sehingga bisa terancam untuk pulldown (penurunan) titik reklame.
OPPORTUNITY:
  • Bisnis Reklame di Indonesia terus bertumbuh, menjadi lahan yang subur bagi WWM.
·         Faktor gengsi/ prestige dari klien yang menggunakan media iklan billboard, dan menambah nilai brand. Karena membutuhkan anggaran yang besar, maka tidak semua perusahaan mampu menggunakan iklan dengan media outdoor.
  • Konsumen loyal terutama untuk titik strategis (Rokok/Operator Seluler). Yang selalu memperpanjang kontrak. Mereka selalu mengincar titik-titik strategis yang mudah dilihat masyarakat.
THREAT :
  • Banyak perusahaan advertising menawarkan harga yang lebih kompetitif terhadap klien, misal di titik yang sama dan bersebelahan dengan WWM, competitor bisa memberikan harga yang kompetitif. (Bisa murah ataupun free penggantian cover untuk beberapa kali tayang).
  • Banyak perusahaan swasta ataupun instansi pemerintah, yang ingin mendirikan titik reklame di lahan sendiri (isidentil), sehingga pengelolaan oleh pemilik lahan sendiri. Dan media iklan dikerjakan oleh WWM. Namun setelah itu biasanya kontrak operasional berhenti rata-rata 1 tahun. Dan titik tersebut sepenuhnya dioperasikan oleh pemilik lahan.
  • Tim marketing yang sangat mudah dibajak/ hijacked. Dengan semakin ketatnya persaingan, maka SDM bisa jadi menjadi faktor utama keberhasilan perusahaan. Karena marketing bisa menjadi ujung tombak perusahaan.
  • Perda reklame yang selalu berubah terutama menyangkut kebijakan pemerintah daerah/pusat.
  • Permasalahan pajak yang bisa mengganggu kerjasama dengan klien. Saat ini pajak reklame dipungut oleh masing-masing pemerintah daerah (kota/kabupaten) dan tidak dipungut oleh pemerintah pusat.


Berdasarkan analisa internal dan eksternal diatas, maka diperoleh poin-poin  kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman.

Maka dapat ditentukan pembobotan dari masing masing butir tersebut. bobot setiap factor dari Strength, Weakness, Opportunity, Threats diberi nilai = 1,00.

Sedangkan untuk masing – masing rating factor akan diberi kriteria sebagai berikut :

Untuk rating faktor Strength diberi kriteria :
  • Rating 1          : Sedikit Kuat
  • Rating 2          : Agak Kuat
  • Rating 3          : Kuat
  • Rating 4          : Sangat Kuat
Untuk rating faktor Weakness diberi kriteria :
  • Rating 1          : Sedikit Lemah
  • Rating 2          : Agak Lemah
  • Rating 3          : Lemah
  • Rating 4          : Sangat Lemah.
Untuk rating faktor Opportunity diberi kriteria :
  • Rating 1          : Sedikit Peluang
  • Rating 2          : Agak Peluang
  • Rating 3          : Peluang
  • Rating 4          : Sangat Peluang
Untuk rating faktor Threat diberi kriteria :
  • Rating 1          : Sedikit Mengancam
  • Rating 2          : Agak Mengancam
  • Rating 3          : Mengancam
  • Rating 4          : Sangat Mengancam

Berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari analisis internal dan eksternal pada tabel,
 seperti dituliskan di atas, hasilnya dapat dirangkum sebagai berikut :
Skor Total Kekuatan : 5.23
Skor Total Kelemahan : -3.12
Skor Total Peluang : 3.7
Skor Total Ancaman : -3.05


Koordinat Analisis Eksternal = (Skor total Peluang – Skor total Ancaman) : 2 = (3.7– 3.05) : 2 = 0.32





































KUADRAN
POSISI TITIK
LUAS MATRIX
RANGKING
PRIORITAS STRATEGI
I
SO
5.23
3.7
19.35
1
Growth
II
WO
-3.12
3.7
-11.54
3
Penciutan
III
WT
-3.12
-3.05
9.51
4
Stabilitas

IV
ST
5.23
-3.05
-15.95
2
Kombinasi


Diketahui posisi unit usaha berdasarkan gambar kurva tersebut, mka terletak pada kuadran IV.Dan Jika dilihat dari keberadaan rangking terbesar adalah pada prioritas Strategi (Growth). Sehingga strategi umum  yang bisa diambil oleh Warna Warni Media adalah Diversifikasi Konsentrik (Concentric Diversification)

Hal ini dikarenakan dalam bidang dalam reklame dalam skala Surabaya (sebagai contoh), Warna Warni kalah dengan kompetitor terutama dalam hal harga.

Sehingga Warna Warni Media, mendirikan perusahaan baru yang menyasar segmentasi menengah yaitu Rhema Advertising.
Pun untuk media internet, Warna Warni Media mendirikan Nearby.co.id (yang bisa diakses dari Blackberry, Android, Iphone maupun Windowsphone).

Hal ini diharapkan bisa mengurangi kerugian yang bisa dialami karena lesunya pemasaran Warna Warni Media.


Kuadran I 

*Diversifikasi Konsentrik (Concentric Diversification)
-dengan memiliki banyak titik premium di banyak kota besar maupun bandara, semestinya bisa meyakinkan klien untuk beralih ke media digital di titik reklame tersebut. Sehingga menguatkan image premium. Dan membantu branding awareness dari klien yang menggunakan media Warna-Warni Advertising.

Kuadran II
*Penciutan (Diversiture)
-melakukan penutupan beberapa anak perusahaan seperti Rhema Advertising sehingga tidak perlu ada pengurangan sumber daya yang ada tapi perbaikan yang menyeluruh. Dana pun bisa terarah dengan baik, sehingga tetap mempertahankan 1 brand yaitu Warna-Warni. Sedangkan harga bisa disesuaikan dengan mekanisme pasar. Dan tidak ada dualisme, yang membuat ragu klien. Karena Rhema bermain di harga menengah, maka bisa jadi penilaian klien bahwa memang harga reklame (yang berbeda-beda) memang berasal dari satu sumber.

Kuadran III
*Pengurangan (Rentrenchment)
- Ada banyak hal yang perlu mendap[at pengurangan, bukan dari sisi sumber daya manusia, namun titik-titik yang banyak dan tidak produktif harusnya dilepas. Sehingga tidak menambah beban pajak. Dan dana bisa dialihkan terutama untuk titik yang produktif. Beban pajak yang berlebih bisa menjadi ancaman serius, yang mengganggu arus cashflow perusahaan.


Kuadran IV
*Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate Diversification).
-Penggunaan tempat/ kantor untuk disewakan selain bisa menambah income juga bisa mendekatkan klien dengan Warna-Warni. Juga bisnis apartment juga bisa menunjang usaha memperbaiki kondisi cashflow. Hal tersebut juga mempertahankan image premium dari Warna-Warni Advertising.


BAB V
STRATEGI BISNIS UNIT
DARI |WARNA WARNI| MEDIA


Strategi Bisnis Unit :

Prioritas Pertama
Menjadi leader dibidang advertising di kota-kota besar di Indonesia dan bandara-bandara dengan menggunakan media digital yang juga bisa terintegrasi dengan fasilitas umum.

Faktor Penentu Keberhasilan
Banyak Titik-titik premier di Kota-kota besar dan bandara-bandara di Indonesia dengan media yang dimiliki sendiri.
Serta kepercayaan yang lama sejak dari tahun 1973 dari klien-klien.
Output
 Semakin banyak penyebaran titik reklame yang strategis dapat membantu klien dalam rangka membranding image mereka dan meningkatkan penjualan dari produk klien.
Outcame
Makin meningkatnya jumlah klien dan masa tayang iklan bukan hanya kota namun juga semua daerah. Juga iklan yang bersifat sementara misal launching product, pameran maupun kepentingan partai politik.
Impact
Trust dari klien semakin besar dan menjadi kebutuhan utama klien.

Prioritas Kedua
Penawaran produk-produk
Faktor penentu keberhasilan
Dukungan pemerintah daerah yang kebijakannya berbeda di tiap daerah. Karena pajak reklame dipungut langsung oleh pemerintah daerah.
Output
Bertambahnya pelanggan
Outcame
Meningkatnya penjualan
Impact
Image perusahaan lebih baik




BAB VI
ANALISA PERSAINGAN WARNA WARNI MEDIA
Dengan |Pesaing Utama| RAINBOW






4P
RAINBOW
WARNA WARNI
KETERANGAN
ACTION PLAN
PRODUCT

√ LEBIH UNGGUL
Kualitas bahan, printing, media reklame hingga konstruksi lebih bagus
Mermpertahankan kualitas yang ada terutama untuk media outdoor.
PRICE
√ LEBIH UNGGUL

Harga jauh lebih murah di titik yang bersebelahan dengan titik Warna Warni
Harus dapat memperhatikan perkembangan harga reklame di Pasar.
PLACE

√ LEBIH UNGGUL
Punya titik premium di kota-kota besar di Indonesia
Memperbanyak titik-titik strategis disamping titik premium.
PROMOTION
√ LEBIH UNGGUL

Segmentasi yang luas dengan menyasar klien-klien yang ada potensi, misal kafe yang bekerjasama dengan pihak ketiga.
Marketing harus bisa aktif dengan disupport oleh pimpinan.

Analisis Strategi Terhadap Pesaing.

Keterangan:

Dari analisa diatas mengenai persaingan WWM dengan competitor (utamanya): RAINBOW maka bisa diambil kesimpulan dari empat faktor (4P), yaitu:

ü  PRODUCT                 : WWM lebih unggul daripada RAINBOW.
Keterangan     : Kualitas bahan, printing, media reklame hingga konstruksi
  lebih bagus
Action Plan     : Mermpertahankan kualitas yang ada terutama untuk
  media outdoor.
ü  PRICE                                    : RAINBOW lebih unggul daripada WWM.
Keterangan     : Harga jauh lebih murah di titik yang bersebelahan dengan
               titik Warna Warni (WWM).
Action Plan     : Harus dapat memperhatikan perkembangan harga reklame
  di pasaran (market).

ü  PLACE                       : WWM lebih unggul daripada RAINBOW.
Keterangan     : Punya titik premium di kota-kota besar di Indonesia
Action Plan     : Memperbanyak titik-titik strategis disamping titik premium.

ü  PROMOTION                       : RAINBOW lebih unggul daripada WWM.
Keterangan     : Segmentasi yang luas dengan menyasar klien-klien yang
 ada potensi, misal kafe yang bekerjasama dengan pihak ketiga.
Action Plan     : Marketing harus bisa aktif dengan disupport oleh pimpinan.





ANALISA PERSAINGAN WARNA WARNI MEDIA
Dengan |Produk Pengganti| 





            

4P
MEDIA ONLINE
MEDIA DIGITAL
KETERANGAN
ACTION PLAN
PRODUCT

√ LEBIH UNGGUL
Media ini selain bisa memuat promo yang ada di media online, juga lebih menarik dari tampilan media luar ruang (outdoor  reklame) yang saat ini banyak bersebaran di jalan-jalan.
Meyakinkan ke klien maupun calon klien untuk beralih ke media digital (edukasi) karena  harga juga masih mahal.
PRICE
√ LEBIH UNGGUL

Harga bisa ditentukan tergantung dari kebutuhan pelanggan, karena biaya bisa ditentukan di awal (by click/ by visit/ by transaction)
Salah satu branding image yang lebih meningkatkan citra produk/ perusahaan dari klien.
PLACE

√ LEBIH UNGGUL
Persebaran titik lebih banyak, mempercantik tampilan kota/daerah tersebut..
Bisa meningkatkan kepercayaan investor kepada klien setelah melihat iklan tersebut.
Misal: Semen Gresik tidak hanya menjual produk namun branding juga diperlukan untuk meningkatkan nilai perusahaan di mata investor.
Mengusahakan titik dengan Media Digital bisa terintegrasi dengan fasilitas umum (terminal/mall/stasiun/pos polisi) sehingga tidak mengganggu pengelihatan pengguna jalan yang silau oleh cahayanya.
PROMOTION
√ LEBIH UNGGUL

Bisa diakses oleh siapapun/kapanpun/dimanapun.
Menjual paketan, mulai dari pembuatan web, maintain/ pemeliharaan web hingga saran yang dibutuhkan klien (kecuali materi promo yang sudah ada dari klien).

Keterangan:

Dari analisa diatas mengenai persaingan WWM dengan produk pengganti (PP).
Yaitu Media Online (MO) dan Media Digital (MD) .

Maka juga bisa diambil kesimpulan dari empat faktor (4P), yaitu:

ü  PRODUCT                 : WWM lebih unggul daripada RAINBOW.
Keterangan     : Kualitas bahan, printing, media reklame hingga konstruksi
  lebih bagus
Action Plan     : Mermpertahankan kualitas yang ada terutama untuk
  media outdoor.
ü  PRICE                                    : RAINBOW lebih unggul daripada WWM.
Keterangan     : Harga jauh lebih murah di titik yang bersebelahan dengan titik Warna Warni
Action Plan     : Harus dapat memperhatikan perkembangan harga reklame di Pasar.

ü  PLACE                       : WWM lebih unggul daripada RAINBOW.
Keterangan     : Punya titik premium di kota-kota besar di Indonesia
Action Plan     : Memperbanyak titik-titik strategis disamping titik premium.

ü  PROMOTION                        : RAINBOW lebih unggul daripada WWM.
Keterangan     : Segmentasi yang luas dengan menyasar klien-klien yang ada potensi, misal kafe yang bekerjasama dengan pihak ketiga.
Action Plan     : Marketing harus bisa aktif dengan disupport oleh pimpinan.



BAB VII
KEY PERFORMANCE INDICATOR
DARI |WARNA WARNI| MEDIA

Strategi Bisnis Unit (SBU)
Key Performance Indicator (KPI)
Ukuran
Base Line
Target
Realita
Achievement (%)
Skor Kerja
Hasil
Waktu
Hasil
Waktu
Product Different
Peka terhadap Perda yang membatasi media luar ruang.
Banyak/tidaknya pelanggaran
100% dari semua operasional
0
6 bulan
1
1 tahun
50%
200/3
=
66.67 %
Media digital yang bisa memuat desain/materi promo lebih banyak.

Revital-isasi semua dengan media digital
50% diawal revital-isasi
10
1 tahun
0
2 tahun
50%
Media reklame yang bisa menyatu dengan fasilitas kota, sehingga mempercantik tampilan kota

Inovasi media reklame
50% dari titik diluar isidentil
10
1 tahun
10
1 tahun
100%
Cost Advan-tage
Mengurangi titik lokasi yang bermasalah dengan mengutamakan titik premium yang dimiliki. Sehingga biaya instalasi dan maintenance media reklame bisa dihemat.
Sedikit titik pulldown
50%
5
6 bulan
0
1 tahun
50%
50/1
=
 50%
Market-ing Advan-tage
Penjualan harus memperhatikan pula masalah fee terhadap marketer.
Penghapusan “marketing Corporate”, karena semua beban target ada di marketing..
Turn Over Karyawan sedikit. Tidak ada hijacked karyawan
100% dari banyak cabang di Indo-nesia
0
3 bulan
3
1 bulan
-300%
100/
300
= 33.33 %

Komentar :

Strategi diatas disusun disusun berdasarkan kondisi yang ada di dalam perusahaan Warna Warni Media (WWM) tersebut.

Pasar reklame saat ini sangat subur untuk dikerjakan secara serius. Dimana masing-masing perusahaan reklame harus dapat membaca situasi perubahan dan perkembangan yang sangat cepat dan pesat.

Warna Warni Media sebagai pioneer media advertising professional, harusnya mengerti akan kekuatan maupun kelemahan dalam menghadapi perkembangan dunia advertising. Seperti sebagai suatu kebutuhan pokok bagi para pelaku bisnis untuk dapat tidak hanya mengenalkan produk/jasanya tapi juga memenangkan persaingan dengan memanfaatkan media promosi yang berupa reklame luar ruang (outdoor).

Analisis Evaluasi Strategi:

Berdasarkan data dari hasil analisis S.W.O.T, maka penentuan kebijakan strategi dari perusahaan Warna Warni Media (WWM) sesuai dengan kondisi yang ada di perusahaan tersebut, baik kondisi internal maupun kondisi eksternal.

Maka, hasil dari Key Performance Indicator (KPI)  juga menunjukkan bahwa pencapaian masing-masing Strategi Bisnis Unit (SBU) bisa menunjukkan hasil yang sangat baik. 

Adapun analisa dari masing-masing Strategi Bisnis Unit (SBU) tersebut :

v  PRODUCT DIFFERENT            :
Ø  Peka terhadap Perda yang membatasi media luar ruang
§  Hal tersebut bias diukur dari banyak/tidaknya pelanggaran
§  Pajak Reklame saat ini dipungut oleh pemerintah daerah (Kota/Kabupaten) tidak lagi dipungut oleh pemerintah pusat
Ø  Media digital yang bisa memuat desain/materi promo lebih banyak.
§  Perkembangan teknologi mampu memenuhi kebutuhan iklan klien yang bisa mengakomodir kebutuhan klien baik desain, tema maupun materi yang banyak dapat ditampilkan menjadi satu di media digital. Tampilan lebih atraktif dan menarik.
Ø  Media reklame yang bisa menyatu dengan fasilitas kota, sehingga mempercantik tampilan kota/daerah.
§  WWM bisa bekerjasama lebih intensif dengan pemda untuk bisa dapat ijin mengolah reklame untuk kawasan tertentu.
Misal: kawasan Jalan R.A Basuni di Kabupaten Mojokerto yang menuju Kota Mojokerto nantinya bisa dirapikan penataannya dengan menggandeng dinas-dinas terkait untuk menyediakan media reklame untuk klien dengan lebih terkonsep.
§  Salah satu contoh pemanfaatan yang efektif yaitu media reklame diatas pos lalu lintas.

v  COST ADVANTAGE
Ø  Mengurangi titik lokasi yang bermasalah dengan mengutamakan titik premium yang dimiliki. Sehingga biaya instalasi dan maintenance media reklame bisa dihemat
§  Selain itu pula pajak yang dibayar menjadi lebih sedikit dan hanya focus pada titik-titik produktif. Sedangkan titik-titik yang tidak produktif bisa dijual atau diturunkan (pulldown).

v  MARKETING ADVANTAGE
Ø  Usaha penjualan harus memperhatikan pula masalah fee terhadap marketer. Penghapusan “marketing Corporate”.\
§  Karena semua beban target ada di marketing. Sehingga jika ada klien langsung ke kantor, bukan staf/departmen kantor yang menghandle tapi diserahkan ke marketing.
§  Marketer bisa focus terhadap pemenuhan target yang diberikan perusahaan.
§  WWM bisa menjadikan marketer sebagai ujung tombak perusahaan, dengan menguasai pasar.
§  Serta turn over karyawan bisa ditekan, karena tidak ada karyawan yang di’hijacked dan tetap loyal pada perusahaan.



BAB VIII
ANALISA PORTOFOLIO
DARI |WARNA WARNI| MEDIA

Matrik Strategi Umum

Posisi Persaingan
MEDIA ONLINE,
mudah diakses dimana-mana. Peran WWM sebagai konsultan maupun maintenance bagi klien.
MEDIA DIGITAL,
 yang dikerjakan di Indonesia, pengadaan yang agak susah namun biaya yang murah.
MEDIA BILLBOARD, yang menggunakan kontruksi besar serta hanya memakai tampilan standard.



MEDIA DIGITAL,
 yang didatangkan dari Korea Dan Jepang dengan teknologi bagus dan harga mahal.


Tingkat Pertumbuhan Pasar

Keterangan:

Analisa pada Matrik Strategi Umum diatas menjadi alat analisa dengan memperhatikan bahwa dengan memposisikan SBU-SBU kedalam kuadran dengan melihat analisa SWOT diatas bahwa posisi WWM berada pada Kuadran I yaitu: Diversifikasi Konsentrik (Concentric Diversification)
dengan memiliki banyak titik premium di banyak kota besar maupun bandara, semestinya bisa meyakinkan klien untuk beralih ke media digital di titik reklame tersebut.
Sehingga menguatkan image premium. Dan membantu branding awareness dari klien yang menggunakan media Warna-Warni Advertising.

Dari kuadran Matrik Strategi Umum diatas bisa dilihat bahwa pergerakan keatas/ vertikal, merupakan penggambaran dari tingkat pertumbuhan pasar reklame di Indonesia. Dari media billboard yang dengan tampilan monoton dan harga pengerjaan yang mahal, bisa beralih ke media online dan media digital dengan banyak keunggulan bagi klien. Misalnya keuntungan biaya yang murah, bisa diakses dimana-mana dan konten/materi iklan lebih banyak ditayangkan.

Sedangkan untuk pergerakan ke kanan/ horizontal, adalah penggambaran tingkat pertumbuhan pasar. Yang bisa diamati oleh WWM adalah tingkat tren media digital yang saat ke depan merupakan media yang digemari, baik dari tampilan maupun manfaat yang banyak didapat oleh klien dalam menggunakan jasa WWM untuk membantu branding produk/jasa yang dijual oleh klien.