DOSEN :
Dr.ARASY ALIMUDIN,SE,MM
BAB I
PENGERTIAN MANAJEMEN
DAN KONSEP STRATEGIS
1.1 Pengertian
Manajemen Dan Konsep Strategis:
adalah
merupakan
perencanaan yang berorientasi pada jangkauan masa depan/ longterm yang jauh
(visi), biasanya diatas lebih dari 1 tahun dan berskala besar.
Karena
bersifat mendasar dan prinsipil, maka harus ditetapkan oleh keputusan pimpinan
tertinggi (direksi maupun shareholder bahkan bisa juga owner/ pemilik).
Agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas.
Agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas.
Optimalisasi terhadap pencapaian tujuan menjadi tujuan utama/tujuan strategis dengan langkah-langkah jangka pendek (taktis/taktikal) yang bisa berubah-ubah tergantung situasi yang dihadapi (dalam rangka) untuk mencapai berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi tersebut.
BAB II
EFEKTIFITAS PENERAPAN
MANAJEMEN STRATEGIK
DARI
|WARNA WARNI| MEDIA
PROFILE
Warna
Warni Advertising telah berdiri sejak tahun 1975. Seiring sejalan dengan geliat
tumbuhnya perekonomian di Indonesia saat itu, begitupun kami tumbuh bersama
partner dan klien kami untuk menggapai keberhasilan bersama.
Hingga
kini, tidak terasa Warna Warni telah menghadirkan karya-karya berkualitas
tinggi dan inovatif serta bercita rasa seni yang tinggi yang tersebar di
berbagai wilayah strategis di Indonesia.
Ketepatan
waktu, efektifitas, dan efisiensi menjadi prioritas kami dan fokus utama kami
dengan partner dan klien sesuai dengan tekad untuk mencapai sukses bersama.
VISI
Visi
PT WarnaWarni yaitu Perluasan jaringan operasi dan divergensi layanan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin luas dan beragam
Perluasan jaringan operasi dan divergensi layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin luas dan beragam.
Perluasan jaringan operasi dan divergensi layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin luas dan beragam.
MISI
Misi
PT WarnaWarni yaitu Pengukuhan dan peningkatan posisi sebagai pemain penting
dalam bisnis advertising di tiap cabang melalui penekanan pada pencapaian
kepuasan tertinggi bagi tiap pelanggan
STRATEGI
"Seiring
sejalan dengan geliat tumbuhnya perekonomian di Indonesia saat itu, begitupun
kami tumbuh bersama partner dan klien kami untuk menggapai keberhasilan
bersama.
Hingga
kini, tidak terasa Warna Warni telah menghadirkan karya-karya berkualitas
tinggi dan inovatif serta bercita rasa seni yang tinggi yang tersebar di
berbagai wilayah strategis di Indonesia.
Ketepatan waktu, efektifitas, dan
efisiensi menjadi prioritas kami dan fokus utama kami dengan partner dan klien
sesuai dengan tekad untuk mencapai sukses bersama" Merupakan strategi dari perusahaan advertising |WarnaWarni| Media.
Penerapan strategi tersebut sebagai langkah |WarnaWarni| Media menjadi perusahaan advertising terbesar di Indonesia, masih belum efektif.
Yang mengakibatkan banyak titik-titik reklame (Billboard) yang kosong.
Banyak hal yang menyebabkan hal tersebut diantaranya:
#Harga penawaran masih Mahal:
ke
klien yang lebih mahal, bila dibanding pesaing/kompetitor. Walaupun
pekerjaannya bagus dengan kualitas yang super dan lokasi yang
strategis/premium.
Dikarenakan
kurangnya komunikasi dengan klien yang sudah menyewa. Sehingga titik tersebut
sewanya tidak diperpanjang dan kosong hingga terpaksa harus dibongkar konstruksinya.
#Susahnya membuat titik baru.
#Susahnya membuat titik baru.
Kendala
dari pemilik lahan orang per orang/persil maupun regulasi dari pemerintah
daerah. Contoh pemda yang susah dalam pengajuan ijin titik baru reklame yaitu
Kota Surabaya dan Kabupaten Banyuwangi. Walaupun untuk pendirian bando reklame,
|WarnaWarni| Media sudah mendapatkan ijin dari Pemkot Surabaya sebagai
satu-satunya advertising yang bisa mendirikan bando reklame.
#Pro Kontra Regulasi Iklan Rokok:
#Pro Kontra Regulasi Iklan Rokok:
Adanya
PP No.19 Tahun 2013 pada pasal 16 ayat 2, yang menjadi polemik untuk iklan di
media ruang bagi produsen rokok. Media iklan yang premium (sepertio giant
billboard, JPO (Jembatan penyebrangan Orang) sampai megatron/videotron) yang
ada di jalan protokol sebagian diisi oleh produk rokok.
Karena
budget untuk media tersebut terbilang sangat besar. Jika PP tersebut efektif
berlaku, maka sangat sulit memasarkan media yang sudah ada, kecuali operator
seluler.
Sehingga
Strategi yang sangat dibutuhkan adalah dengan mengerti kebutuhan pasar (dan
lebih peka) terutama harga yang masih sangat mahal.
Serta,
strategi dari Warna Warni Media: Ketepatan waktu, efektifitas, dan
efisiensi menjadi prioritas kami dan fokus utama, bisa saja lama
terwujud.
Jika tidak segera dievaluasi maka, WarnaWarni yang
merupakan pioner dan terbesar saat ini di Surabaya, bisa jauh tertinggal dengan
para pesaing-pesaingnya.
BAB
III
STRATEGIC
ADVANTAGE PROFILE (SAP)
Faktor Intern
|
Strength / Weakness
|
Produksi
|
+ Memiliki printing sendiri, sehingga kualitas dan ketepatan waktu tayang
reklame bisa tepat waktu dan tidak mengecewakan klien.
+ Baik Jakarta/Surabaya/luar Jawa, semua produksi di
handle masing2 site. Bisa menghemat waktu dan ongkos kirim
- harga jadi vinyl (cover reklame) lebih mahal bila dibanding kompetitor
walaupun printing milik sendiri
|
Marketing
|
+ Banyak dipercaya oleh klien2 besar, dan punya nama
baik sejak tahun 1975.
+ Marketing lebih dituntut untuk solutif (terhadap
kendala klien) walaupun persuasif juga sangat dibutuhkan.
-Fasilitas marketing untuk lobby klien, masih sangat
perhitungan (misal biaya transport dan entertain).
-Bos juga
kadang ikut pasang umpan (terutama untuk klien KAKAP), sehingga marketingnya
hanya dapat TENGGIRI.
-Kurang
support dan innovatif dari pimpinan bila dibanding kompetitor
|
Keuangan
|
+Keuangan tentunya sangat bagus (karena sistem
kekeluargaan dari pihak Bos). Mengarah ke dinasti keluarga.
+Bidang usaha
juga berkembang ke project Apartment dan Hotel, yang didapat dari keuntungan
reklame
-Tidak disiplin perihal pajak, hingga sering
bermasalah dengan pajak (eksternal).
-Kurang
transparan terutama harga dasar reklame yang dijual, sehingga marketing tidak
bisa pegang harga.
-Kesejahteraan
karyawan masih rata-rata, hingga acara karyawan (staff day/ outbound/outing)
masih menarik iuran dari karyawan. Berbeda dengan perusahaan lain yang tahu
bahwa itu adalah hak dari karyawan.
|
Faktor Intern
|
Strength / Weakness
|
Personalia
|
+Terpisah dari kegiatan operational. (beda kantor).
Sehingga bisa berada di posisi yang netral.
- Loyalitas karyawan rendah
-Regulasi/
aturan yang tidak jelas.
-Tidak
menganut “Right Man On The Right Place’.
-Staff
Personalia pun bisa menjual reklame, dengan note: Corporate Marketing.
-Sistem gaji
yang tidak jelas antara potongan maupun bonus karyawan.
|
Budaya Perusahaan
|
- Corporet culture lemah.
- Kurang
keakraban antara bagian.
-Tidak dinamis
(cenderung statis) misal dalam pergaulan maupun sosialisasi.
-Pola kerja
ABS (Asal Bapak Senang) masih ada. Cenderung feodalis.
|
Struktur Organisasi
|
+Ada pembagian pekerjaan yang jelas berdasar Job
Description) masing-masing.
-Tidak jelas
pembagian manajemen di intern keluarga owner.\
-Saling rebut
klien dianatara pucuk pimpinan
|
Manajemen
|
+gaya manajemen puncak, yang terbuka 24 jam untuk sharing.
-masih
terdapat orang lama yang tidak kreatif dan dinamis (cenderung statis).
-promosi
jabatan yang hampir tidak ada.
|
Tanda: (+) berarti Strength sedangkan tanda
(–) berarti Weakness.
Dalam SAP diatas terdiri dari 9(+) dan 20 (–).
Ini berarti W lebihbanyak
11 poin dibandingkan dengan S.
Kuesioner Internal Factor Analysis
Strategi,
Untuk Mengetahui Kelemahan (Weaknes)
Faktor Strategis
|
Nilai
|
Bobot
|
Rating
|
Skor
|
PRODUKSI
|
4
|
0.44
|
1
|
0.44
|
MARKETING
|
4
|
0.44
|
1
|
0.44
|
KEUANGAN
|
3
|
0.33
|
2
|
0.66
|
PERSONALIA
|
1
|
0.11
|
4
|
0.44
|
BUDAYA PERUSAHAAN
|
1
|
0.11
|
4
|
0.44
|
STRUKTUR ORGANISASI
|
2
|
0.22
|
3
|
0.66
|
MANAJEMEN
|
2
|
0.22
|
3
|
0.66
|
Ukuran
Pembobotan :
•
1
= Sedikit Penting
•
2
= Agak Penting
•
3
= Penting
•
4
= Sangat Penting
Ukuran Rating Kelemahan :
•
1
= Sedikit Lemah
•
2
= Agak Lemah
•
3
= Lemah
•
4
= Sangat Lemah
OPPORTUNITY/ KESEMPATAN
BAB
IV
ANALISA S.W.O.T
Dan Diagram S.W.O.T
IFAS (Internal Strategic
Factors Analysis Summary)
FAKTOR
STRATEGIS
|
NILAI
|
BOBOT
|
RATING
|
SKOR
|
Memiliki printing
sendiri.
|
3
|
0.21
|
3
|
0.63
|
Meraih kepercayaan
dari klien-klien besar terhadap penggunaan media advertising.
|
4
|
0.28
|
4
|
1.12
|
0,4
|
4
|
1,6
|
||
Percepatan tayang iklan
karena semua media reklame dimiliki sendiri
|
3
|
0,3
|
3
|
0,9
|
Mengendalikan biaya
dan volume produksi terhadap target
|
3
|
0.21
|
2
|
0.42
|
Struktur Personalia
yang berbeda dengan Operasional
|
2
|
0.14
|
2
|
0.28
|
Manajemen open share
selama 24 Jam
|
2
|
0.14
|
2
|
0.28
|
21
|
2.09
|
20
|
5.23
|
WEAKNESS/
KELEMAHAN
FAKTOR
STRATEGIS
|
NILAI
|
BOBOT
|
RATING
|
SKOR
|
Harga vinyl lebih
mahal (Premium)
|
3
|
0.33
|
-3
|
-0,9
|
Innovasi yang kurang
dikembangkan dalam perusahaan.
|
3
|
0.33
|
-3
|
-0.9
|
Pembayaran pajak
reklame yang sering bermasalah.
|
3
|
0.33
|
-4
|
-1,32
|
9
|
0.99
|
-10
|
-3,12
|
EFAS (External Strategic
Factors Analysis Summary)
OPPORTUNITY/ KESEMPATAN
FAKTOR STRATEGIS
|
NILAI
|
BOBOT
|
RATING
|
SKOR
|
Bisnis Reklame di
Indonesia terus bertumbuh.
|
4
|
0,4
|
4
|
1,6
|
Faktor gengsi/ prestige
kepada klien yang menggunakan media iklan billboard, dan menambah nilai brand
|
3
|
0,3
|
3
|
0,9
|
Konsumen loyal terutama
untuk titik strategis (Rokok/Operator Seluler).
|
3
|
0,3
|
4
|
1,2
|
10
|
1
|
11
|
3.7
|
THREAT/ ANCAMAN
FAKTOR STRATEGIS
|
NILAI
|
BOBOT
|
RATING
|
SKOR
|
Banyak perusahaan
advertising menawarkan harga yang lebih kompetitif terhadap klien
|
4
|
0.25
|
-3
|
-0.75
|
Banyak perusahaan yang
ingin mendirikan titik reklame di lahan sendiri (isidentil), sehingga
pengelolaan oleh pemilik lahan sendiri
|
3
|
0.18
|
-3
|
-0.54
|
Tim marketing yang
sangat mudah dibajak/ hijacked
|
3
|
0,18
|
-2
|
-0,32
|
Perda reklame yang
selalu berubah terutama menyangkut kebijakan pemerintah daerah/pusat.
|
3
|
0,18
|
-4
|
-0,72
|
Permasalahan pajak yang bisa mengganggu kerjasama dengan klien |
3
|
0.18
|
-4
|
-0.72
|
16
|
0,97
|
-13
|
-3.05
|
Identifikasi
dari empat factor, yaitu :
IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary)
EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary)
Strength
(Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat (Ancaman):
STRENGHT:
- WWM memiliki printing sendiri, yang mempermudah operational.
- WWM meraih kepercayaan dari klien-klien besar terutama untuk kebutuhan media outdoor.
- WWM memiliki nbanyak titik premier di kota-kota besar di Indonesia.
- WWM mempuyai media reklame sendiri, sehingga percepatan tayang dari iklan klien bisa langsung dikerjakan.
- Biaya dapat dikendalikan serta meningkatkan volume pencapaian target.
- Struktur personalia berbeda dengan operasional baik untuk tempat berkantornya.
- Manajemen dari WWM membuka pintu bagi karyawan (open share) selama 24 jam.
WEAKNESS :
- Harga cover vinyl lebih mahal bila dibandingkan competitor, walaupun memiliki printer sendiri.
- WWM sangat kurang dalam innovasi. Sehingga harus dikembangkan dalam perusahaan.
- Pembayaran pajak reklame yang sering bermasalah, terutama untuk titik-titik dengan masa tayang lama dengan sepinya peminat menyebabkan pajak terus berjalan namun tanpa pendapatan. Sehingga bisa terancam untuk pulldown (penurunan) titik reklame.
OPPORTUNITY:
- Bisnis Reklame di Indonesia terus bertumbuh, menjadi lahan yang subur bagi WWM.
·
Faktor gengsi/ prestige dari klien yang
menggunakan media iklan billboard, dan menambah nilai brand. Karena membutuhkan
anggaran yang besar, maka tidak semua perusahaan mampu menggunakan iklan dengan
media outdoor.
- Konsumen loyal terutama untuk titik strategis (Rokok/Operator Seluler). Yang selalu memperpanjang kontrak. Mereka selalu mengincar titik-titik strategis yang mudah dilihat masyarakat.
THREAT :
- Banyak perusahaan advertising menawarkan harga yang lebih kompetitif terhadap klien, misal di titik yang sama dan bersebelahan dengan WWM, competitor bisa memberikan harga yang kompetitif. (Bisa murah ataupun free penggantian cover untuk beberapa kali tayang).
- Banyak perusahaan swasta ataupun instansi pemerintah, yang ingin mendirikan titik reklame di lahan sendiri (isidentil), sehingga pengelolaan oleh pemilik lahan sendiri. Dan media iklan dikerjakan oleh WWM. Namun setelah itu biasanya kontrak operasional berhenti rata-rata 1 tahun. Dan titik tersebut sepenuhnya dioperasikan oleh pemilik lahan.
- Tim marketing yang sangat mudah dibajak/ hijacked. Dengan semakin ketatnya persaingan, maka SDM bisa jadi menjadi faktor utama keberhasilan perusahaan. Karena marketing bisa menjadi ujung tombak perusahaan.
- Perda reklame yang selalu berubah terutama menyangkut kebijakan pemerintah daerah/pusat.
- Permasalahan
pajak yang bisa mengganggu kerjasama dengan klien. Saat ini pajak reklame
dipungut oleh masing-masing pemerintah daerah (kota/kabupaten) dan tidak
dipungut oleh pemerintah pusat.
Berdasarkan
analisa internal dan eksternal diatas, maka diperoleh poin-poin kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman.
Maka
dapat ditentukan pembobotan dari masing masing butir tersebut. bobot setiap
factor dari Strength, Weakness, Opportunity, Threats diberi nilai = 1,00.
Sedangkan
untuk masing – masing rating factor akan diberi kriteria sebagai berikut :
Untuk
rating faktor Strength diberi kriteria :
- Rating 1 : Sedikit Kuat
- Rating 2 : Agak Kuat
- Rating 3 : Kuat
- Rating 4 : Sangat Kuat
Untuk
rating faktor Weakness diberi kriteria :
- Rating 1 : Sedikit Lemah
- Rating 2 : Agak Lemah
- Rating 3 : Lemah
- Rating 4 : Sangat Lemah.
Untuk
rating faktor Opportunity diberi kriteria :
- Rating 1 : Sedikit Peluang
- Rating 2 : Agak Peluang
- Rating 3 : Peluang
- Rating 4 : Sangat Peluang
Untuk
rating faktor Threat diberi kriteria :
- Rating 1 : Sedikit Mengancam
- Rating 2 : Agak Mengancam
- Rating 3 : Mengancam
- Rating 4 : Sangat Mengancam
Berdasarkan hasil-hasil yang
didapat dari analisis internal dan eksternal pada tabel,
seperti dituliskan di atas, hasilnya dapat
dirangkum sebagai berikut :
Skor
Total Kekuatan : 5.23
Skor Total Kelemahan : -3.12
Skor Total Peluang : 3.7
Skor Total Ancaman : -3.05
Skor Total Kelemahan : -3.12
Skor Total Peluang : 3.7
Skor Total Ancaman : -3.05
Koordinat Analisis Internal = (Skor total Kekuatan – Skor total
kelemahan) : 2 = (5.23 – 3,12) :
2 = 1.1
Koordinat Analisis Eksternal = (Skor total
Peluang – Skor total Ancaman) : 2 = (3.7– 3.05) : 2 = 0.32
KUADRAN
|
POSISI TITIK
|
LUAS MATRIX
|
RANGKING
|
PRIORITAS STRATEGI
|
||
I
|
SO
|
5.23
|
3.7
|
19.35
|
1
|
Growth
|
II
|
WO
|
-3.12
|
3.7
|
-11.54
|
3
|
Penciutan
|
III
|
WT
|
-3.12
|
-3.05
|
9.51
|
4
|
Stabilitas
|
IV
|
ST
|
5.23
|
-3.05
|
-15.95
|
2
|
Kombinasi
|
Diketahui posisi unit usaha berdasarkan gambar kurva tersebut, mka terletak pada kuadran IV.Dan Jika dilihat dari keberadaan rangking terbesar adalah pada prioritas Strategi (Growth). Sehingga strategi umum yang bisa diambil oleh Warna Warni Media adalah Diversifikasi Konsentrik (Concentric Diversification)
Hal
ini dikarenakan dalam bidang dalam reklame dalam skala Surabaya (sebagai
contoh), Warna Warni kalah dengan kompetitor terutama dalam hal harga.
Sehingga
Warna Warni Media, mendirikan perusahaan baru yang menyasar segmentasi menengah
yaitu Rhema Advertising.
Pun
untuk media internet, Warna Warni Media mendirikan Nearby.co.id (yang bisa diakses dari Blackberry, Android, Iphone
maupun Windowsphone).
Hal
ini diharapkan bisa mengurangi kerugian yang bisa dialami karena lesunya
pemasaran Warna Warni Media.
Kuadran I
*Diversifikasi
Konsentrik (Concentric Diversification)
-dengan
memiliki banyak titik premium di banyak kota besar maupun bandara, semestinya
bisa meyakinkan klien untuk beralih ke media digital di titik reklame tersebut.
Sehingga menguatkan image premium. Dan membantu branding awareness dari klien
yang menggunakan media Warna-Warni Advertising.
Kuadran II
*Penciutan
(Diversiture)
-melakukan
penutupan beberapa anak perusahaan seperti Rhema Advertising sehingga tidak
perlu ada pengurangan sumber daya yang ada tapi perbaikan yang menyeluruh. Dana
pun bisa terarah dengan baik, sehingga tetap mempertahankan 1 brand yaitu
Warna-Warni. Sedangkan harga bisa disesuaikan dengan mekanisme pasar. Dan tidak
ada dualisme, yang membuat ragu klien. Karena Rhema bermain di harga menengah,
maka bisa jadi penilaian klien bahwa memang harga reklame (yang berbeda-beda)
memang berasal dari satu sumber.
Kuadran III
*Pengurangan
(Rentrenchment)
-
Ada banyak hal yang perlu mendap[at pengurangan, bukan dari sisi sumber daya
manusia, namun titik-titik yang banyak dan tidak produktif harusnya dilepas.
Sehingga tidak menambah beban pajak. Dan dana bisa dialihkan terutama untuk
titik yang produktif. Beban pajak yang berlebih bisa menjadi ancaman serius,
yang mengganggu arus cashflow perusahaan.
Kuadran IV
*Diversifikasi
Konglomerat (Conglomerate Diversification).
-Penggunaan
tempat/ kantor untuk disewakan selain bisa menambah income juga bisa
mendekatkan klien dengan Warna-Warni. Juga bisnis apartment juga bisa menunjang
usaha memperbaiki kondisi cashflow. Hal tersebut juga mempertahankan image
premium dari Warna-Warni Advertising.
BAB
V
STRATEGI BISNIS UNIT
DARI
|WARNA WARNI| MEDIA
Strategi
Bisnis Unit :
Prioritas Pertama
Menjadi
leader dibidang advertising di kota-kota besar di Indonesia dan bandara-bandara
dengan menggunakan media digital yang juga bisa terintegrasi dengan fasilitas
umum.
Faktor Penentu Keberhasilan
Banyak Titik-titik premier di
Kota-kota besar dan bandara-bandara di Indonesia dengan media yang dimiliki
sendiri.
Serta
kepercayaan yang lama sejak dari tahun 1973 dari klien-klien.
Output
Semakin
banyak penyebaran titik reklame yang strategis dapat membantu klien dalam
rangka membranding image mereka dan meningkatkan penjualan dari produk klien.
Outcame
Makin
meningkatnya jumlah klien dan masa tayang iklan bukan hanya kota namun juga
semua daerah. Juga iklan yang bersifat sementara misal launching product,
pameran maupun kepentingan partai politik.
Impact
Trust
dari klien semakin besar dan menjadi kebutuhan utama klien.
Prioritas Kedua
Penawaran
produk-produk
Faktor penentu keberhasilan
Dukungan
pemerintah daerah yang kebijakannya berbeda di tiap daerah. Karena pajak
reklame dipungut langsung oleh pemerintah daerah.
Output
Bertambahnya
pelanggan
Outcame
Meningkatnya
penjualan
Impact
Image
perusahaan lebih baik
BAB
VI
ANALISA PERSAINGAN
WARNA WARNI MEDIA
Dengan
|Pesaing Utama| RAINBOW
4P
|
RAINBOW
|
WARNA WARNI
|
KETERANGAN
|
ACTION PLAN
|
PRODUCT
|
√ LEBIH UNGGUL
|
Kualitas bahan,
printing, media reklame hingga konstruksi lebih bagus
|
Mermpertahankan
kualitas yang ada terutama untuk media outdoor.
|
|
PRICE
|
√ LEBIH UNGGUL
|
Harga jauh lebih
murah di titik yang bersebelahan dengan titik Warna Warni
|
Harus dapat
memperhatikan perkembangan harga reklame di Pasar.
|
|
PLACE
|
√ LEBIH UNGGUL
|
Punya titik premium
di kota-kota besar di Indonesia
|
Memperbanyak
titik-titik strategis disamping titik premium.
|
|
PROMOTION
|
√ LEBIH UNGGUL
|
Segmentasi yang
luas dengan menyasar klien-klien yang ada potensi, misal kafe yang
bekerjasama dengan pihak ketiga.
|
Marketing harus
bisa aktif dengan disupport oleh pimpinan.
|
Analisis Strategi Terhadap Pesaing.
Keterangan:
Dari analisa diatas mengenai persaingan WWM dengan
competitor (utamanya): RAINBOW maka bisa diambil kesimpulan dari empat faktor
(4P), yaitu:
ü
PRODUCT : WWM lebih unggul daripada
RAINBOW.
Keterangan :
Kualitas bahan, printing, media reklame hingga konstruksi
lebih
bagus
Action Plan :
Mermpertahankan kualitas yang ada terutama untuk
media outdoor.
ü
PRICE : RAINBOW
lebih unggul daripada WWM.
Keterangan :
Harga jauh lebih murah di titik yang bersebelahan dengan
titik Warna Warni (WWM).
Action Plan :
Harus dapat memperhatikan perkembangan harga reklame
di pasaran
(market).
ü
PLACE : WWM lebih unggul
daripada RAINBOW.
Keterangan :
Punya titik premium di kota-kota besar di Indonesia
Action Plan :
Memperbanyak titik-titik strategis disamping titik premium.
ü
PROMOTION : RAINBOW lebih unggul
daripada WWM.
Keterangan :
Segmentasi yang luas dengan menyasar klien-klien yang
ada potensi,
misal kafe yang bekerjasama dengan pihak ketiga.
Action Plan :
Marketing harus bisa aktif dengan disupport oleh pimpinan.
4P
|
MEDIA ONLINE
|
MEDIA DIGITAL
|
KETERANGAN
|
ACTION PLAN
|
PRODUCT
|
√ LEBIH UNGGUL
|
Media ini selain
bisa memuat promo yang ada di media online, juga lebih menarik dari tampilan
media luar ruang (outdoor reklame)
yang saat ini banyak bersebaran di jalan-jalan.
|
Meyakinkan ke klien
maupun calon klien untuk beralih ke media digital (edukasi) karena harga juga masih mahal.
|
|
PRICE
|
√ LEBIH UNGGUL
|
Harga bisa
ditentukan tergantung dari kebutuhan pelanggan, karena biaya bisa ditentukan
di awal (by click/ by visit/ by transaction)
|
Salah satu branding
image yang lebih meningkatkan citra produk/ perusahaan dari klien.
|
|
PLACE
|
√ LEBIH UNGGUL
|
Persebaran titik
lebih banyak, mempercantik tampilan kota/daerah tersebut..
Bisa meningkatkan
kepercayaan investor kepada klien setelah melihat iklan tersebut.
Misal: Semen Gresik
tidak hanya menjual produk namun branding juga diperlukan untuk meningkatkan
nilai perusahaan di mata investor.
|
Mengusahakan titik
dengan Media Digital bisa terintegrasi dengan fasilitas umum
(terminal/mall/stasiun/pos polisi) sehingga tidak mengganggu pengelihatan
pengguna jalan yang silau oleh cahayanya.
|
|
PROMOTION
|
√ LEBIH UNGGUL
|
Bisa diakses oleh
siapapun/kapanpun/dimanapun.
|
Menjual paketan,
mulai dari pembuatan web, maintain/ pemeliharaan web hingga saran yang
dibutuhkan klien (kecuali materi promo yang sudah ada dari klien).
|
Keterangan:
Dari
analisa diatas mengenai persaingan WWM dengan produk pengganti (PP).
Yaitu
Media Online (MO) dan Media Digital (MD) .
Maka juga bisa diambil kesimpulan dari empat faktor
(4P), yaitu:
ü
PRODUCT : WWM lebih unggul daripada
RAINBOW.
Keterangan :
Kualitas bahan, printing, media reklame hingga konstruksi
lebih
bagus
Action Plan :
Mermpertahankan kualitas yang ada terutama untuk
media outdoor.
ü
PRICE : RAINBOW
lebih unggul daripada WWM.
Keterangan :
Harga jauh lebih murah di titik yang bersebelahan dengan titik Warna Warni
Action Plan :
Harus dapat memperhatikan perkembangan harga reklame di Pasar.
ü
PLACE : WWM lebih unggul
daripada RAINBOW.
Keterangan :
Punya titik premium di kota-kota besar di Indonesia
Action Plan :
Memperbanyak titik-titik strategis disamping titik premium.
ü
PROMOTION : RAINBOW lebih unggul
daripada WWM.
Keterangan :
Segmentasi yang luas dengan menyasar klien-klien yang ada potensi, misal kafe
yang bekerjasama dengan pihak ketiga.
Action Plan :
Marketing harus bisa aktif dengan disupport oleh pimpinan.
BAB
VII
KEY PERFORMANCE
INDICATOR
DARI
|WARNA WARNI| MEDIA
Strategi
Bisnis Unit (SBU)
|
Key
Performance Indicator (KPI)
|
Ukuran
|
Base
Line
|
Target
|
Realita
|
Achievement (%)
|
Skor Kerja
|
||
Hasil
|
Waktu
|
Hasil
|
Waktu
|
||||||
Product Different
|
Peka terhadap Perda
yang membatasi media luar ruang.
|
Banyak/tidaknya pelanggaran
|
100% dari semua operasional
|
0
|
6 bulan
|
1
|
1 tahun
|
50%
|
200/3
=
66.67 %
|
Media digital
yang bisa memuat desain/materi promo lebih banyak.
|
Revital-isasi semua dengan media digital
|
50% diawal revital-isasi
|
10
|
1 tahun
|
0
|
2 tahun
|
50%
|
||
Media reklame
yang bisa menyatu dengan fasilitas kota, sehingga mempercantik tampilan kota
|
Inovasi media reklame
|
50% dari titik diluar isidentil
|
10
|
1 tahun
|
10
|
1 tahun
|
100%
|
||
Cost Advan-tage
|
Mengurangi titik
lokasi yang bermasalah dengan mengutamakan titik premium yang dimiliki.
Sehingga biaya instalasi dan maintenance media reklame bisa dihemat.
|
Sedikit titik pulldown
|
50%
|
5
|
6 bulan
|
0
|
1 tahun
|
50%
|
50/1
=
50%
|
Market-ing Advan-tage
|
Penjualan harus
memperhatikan pula masalah fee terhadap marketer.
Penghapusan
“marketing Corporate”, karena semua beban target ada di marketing..
|
Turn Over Karyawan sedikit. Tidak ada hijacked karyawan
|
100% dari banyak cabang di Indo-nesia
|
0
|
3 bulan
|
3
|
1 bulan
|
-300%
|
100/
300
= 33.33 %
|
Komentar
:
Strategi
diatas disusun disusun berdasarkan kondisi yang ada di dalam perusahaan Warna
Warni Media (WWM) tersebut.
Pasar
reklame saat ini sangat subur untuk dikerjakan secara serius. Dimana
masing-masing perusahaan reklame harus dapat membaca situasi perubahan dan
perkembangan yang sangat cepat dan pesat.
Warna
Warni Media sebagai pioneer media advertising professional, harusnya mengerti
akan kekuatan maupun kelemahan dalam menghadapi perkembangan dunia advertising.
Seperti sebagai suatu kebutuhan pokok bagi para pelaku bisnis untuk dapat tidak
hanya mengenalkan produk/jasanya tapi juga memenangkan persaingan dengan
memanfaatkan media promosi yang berupa reklame luar ruang (outdoor).
Analisis Evaluasi Strategi:
Berdasarkan
data dari hasil analisis S.W.O.T, maka penentuan kebijakan strategi dari
perusahaan Warna Warni Media (WWM) sesuai dengan kondisi yang ada di perusahaan
tersebut, baik kondisi internal maupun kondisi eksternal.
Maka,
hasil dari Key Performance Indicator (KPI) juga menunjukkan bahwa pencapaian
masing-masing Strategi Bisnis Unit (SBU) bisa menunjukkan hasil yang sangat
baik.
Adapun
analisa dari masing-masing Strategi Bisnis Unit (SBU) tersebut :
v PRODUCT DIFFERENT :
Ø Peka terhadap Perda yang
membatasi media luar ruang
§ Hal
tersebut bias diukur dari banyak/tidaknya pelanggaran
§ Pajak
Reklame saat ini dipungut oleh pemerintah daerah (Kota/Kabupaten) tidak lagi
dipungut oleh pemerintah pusat
Ø Media digital yang bisa memuat
desain/materi promo lebih banyak.
§ Perkembangan teknologi mampu
memenuhi kebutuhan iklan klien yang bisa mengakomodir kebutuhan klien baik
desain, tema maupun materi yang banyak dapat ditampilkan menjadi satu di media
digital. Tampilan lebih atraktif dan menarik.
Ø Media reklame yang bisa menyatu
dengan fasilitas kota, sehingga mempercantik tampilan kota/daerah.
§ WWM bisa
bekerjasama lebih intensif dengan pemda untuk bisa dapat ijin mengolah reklame
untuk kawasan tertentu.
Misal:
kawasan Jalan R.A Basuni di Kabupaten Mojokerto yang menuju Kota Mojokerto
nantinya bisa dirapikan penataannya dengan menggandeng dinas-dinas terkait
untuk menyediakan media reklame untuk klien dengan lebih terkonsep.
§ Salah satu contoh pemanfaatan
yang efektif yaitu media reklame diatas pos lalu lintas.
v
COST ADVANTAGE
Ø Mengurangi
titik lokasi yang bermasalah dengan mengutamakan titik premium yang dimiliki.
Sehingga biaya instalasi dan maintenance media reklame bisa dihemat
§ Selain itu pula pajak yang
dibayar menjadi lebih sedikit dan hanya focus pada titik-titik produktif.
Sedangkan titik-titik yang tidak produktif bisa dijual atau diturunkan
(pulldown).
v
MARKETING
ADVANTAGE
Ø Usaha
penjualan harus memperhatikan pula masalah fee terhadap marketer. Penghapusan
“marketing Corporate”.\
§ Karena
semua beban target ada di marketing. Sehingga jika ada klien langsung ke
kantor, bukan staf/departmen kantor yang menghandle tapi diserahkan ke
marketing.
§ Marketer
bisa focus terhadap pemenuhan target yang diberikan perusahaan.
§ WWM
bisa menjadikan marketer sebagai ujung tombak perusahaan, dengan menguasai
pasar.
§ Serta
turn over karyawan bisa ditekan, karena tidak ada karyawan yang di’hijacked dan
tetap loyal pada perusahaan.
BAB
VIII
ANALISA PORTOFOLIO
DARI
|WARNA WARNI| MEDIA
Matrik Strategi Umum
Posisi
Persaingan
|
MEDIA ONLINE,
mudah
diakses dimana-mana. Peran WWM sebagai konsultan maupun maintenance bagi
klien.
|
MEDIA DIGITAL,
yang dikerjakan di Indonesia, pengadaan yang
agak susah namun biaya yang murah.
|
MEDIA BILLBOARD,
yang menggunakan kontruksi besar serta hanya memakai tampilan standard.
|
MEDIA
DIGITAL,
yang didatangkan
dari Korea Dan Jepang dengan teknologi bagus dan harga mahal.
|
|
Tingkat Pertumbuhan Pasar
|
Keterangan:
Analisa pada Matrik Strategi Umum diatas menjadi
alat analisa dengan memperhatikan bahwa dengan memposisikan SBU-SBU kedalam kuadran dengan melihat analisa SWOT diatas bahwa
posisi WWM berada pada Kuadran I yaitu: Diversifikasi Konsentrik (Concentric Diversification)
dengan memiliki banyak titik premium di banyak kota
besar maupun bandara, semestinya bisa meyakinkan klien untuk beralih ke media
digital di titik reklame tersebut.
Sehingga menguatkan image premium. Dan membantu
branding awareness dari klien yang menggunakan media Warna-Warni Advertising.
Dari
kuadran Matrik Strategi Umum diatas bisa dilihat bahwa pergerakan keatas/
vertikal, merupakan penggambaran dari tingkat pertumbuhan pasar reklame di
Indonesia. Dari media billboard yang dengan tampilan monoton dan harga
pengerjaan yang mahal, bisa beralih ke media online dan media digital dengan
banyak keunggulan bagi klien. Misalnya keuntungan biaya yang murah, bisa
diakses dimana-mana dan konten/materi iklan lebih banyak ditayangkan.
Sedangkan
untuk pergerakan ke kanan/ horizontal, adalah penggambaran tingkat pertumbuhan
pasar. Yang bisa diamati oleh WWM adalah tingkat tren media digital yang saat
ke depan merupakan media yang digemari, baik dari tampilan maupun manfaat yang
banyak didapat oleh klien dalam menggunakan jasa WWM untuk membantu branding produk/jasa yang dijual oleh
klien.